Mana Lebih Bermanfaat? Mendongeng atau membacakan kitab cerita guna anak

Mana Lebih Bermanfaat? Mendongeng atau membacakan kitab cerita guna anak

Mendongeng atau membacakan kitab untuk anak pasti saja menjadi suatu ritual mengasikan dan dapat dilakukan kapan saja. Dan yang tak kalah penting, pasti saja berhubungan dengan manfaat yang dapat diperoleh anak. Namun adakah perbedaan guna mendongeng dan membacakan kitab cerita guna anak?

Dalam urusan ini Roosie Setiawan, seorang berpengalaman dan pun penerjemah kitab ”Read Aloud” yang ditemui di acara peluncuran kampanye #PremiumMomentstogether Lotte Choco Pie menyatakan bahwa antara mendongeng dan membacakan kitab tentu sama baiknya, tetapi memang mempunyai kelebihan masing-masing.

“Mendongeng pasti saja baik. Tapi mendongeng dengan kata lain orangtua tidak menggunakan kitab sebagai panduan, sampai-sampai tidak mendorong anak guna gemar dan dapat membaca. Karena salah satu guna membacakan kitab untuk anak, mengajar mereka mengenal huruf, dan mendorongnya untuk membaca.”

Bagaimana dengan merangsang khayalan anak? Apakah dalam urusan ini bakal lebih terasa lewat manfaat mendongeng guna anak?

“Di dalam read aloud menggunakan kitab cerita bergambar pun ada yang namanya think aloud. Lewat think aloud ini pun akan mengajar dan menyuruh anak dapat belajar guna memvisualisasikan apa yang anak dengar. Sehingga dengan read aloud, anak-anak juga disuruh untuk dapat membangun khayalan atau mengembangkan imajinasinya.” Sumber : sekolahan.co.id/

Rosie memaparkan akibat positif yang akan dialami anak andai sudah terbiasa memperhatikan cerita dari orangtuanya, dan dilaksanakan dengan sarat cinta. Maka akibat positifnya bahkan akan terasa saat anak telah besar.

“Dengan perkembangan sinapse benak yang distimulasi suara ibu bakal tertanam dalam limbik otaknya, bahwa suara ibu paling menyenangkan. Ketika anak terdapat masalah, di bawah alam sadarnya bakal mengingatkan suara ibu kembali. Sehingga andai suatu ketika ada masalah, yang akan ditelusuri kesatu kali ialah suara ibunya. Ia merasa paling rindu dan perlu mendengar suara ibunya.”

Toh, sebetulnya waktu yang diperlukan anak tidak butuh berjam-jam lamanya, lumayan dengan 10 menit yang berkualitas pun telah cukup. Di mana kegiatan ini dapat menjadi momen premium antara ibu dan anak.

Meskipun begitu, Rosie mengingatkan idealnya membacakan kitab untuk anak dengan konsep read aloud memang dilaksanakan secara one on one, sampai-sampai hasil yang dialami pun dapat maksimal. Oleh sebab itu, andai Parents mempunyai anak lebih dari satu, usahakan guna menciptakan momen spesial dengan memcakan kitab cerita guna tiap anak. Ia juga mengatakan, teknik ini pun sebenarnya sangat bermanfaat dan dapat dipraktikan oleh tenaga edukasi seperti guru saat proses belajar di ruang belajar berlangsung. “Dengan konsep read aloud, efektivitas belajar membaca, memperkenalkan huruf pada anak juga dapat terasa lebih maksimal.” Sumber: www.pelajaran.co.id